Selasa, 15 November 2011

                                                         Kisah Raja dan Kura-Kura
Di Benares, India, hidup seorang raja yang sangat gemar berbicara. Apabila ia sudah mulai membuka mulutnya, tak seorang pun diberi kesempatan menyela pembicaraannya. Hal ini sangat mengganggu menterinya. Sang menteri pun selalu memikirkan cara terbaik menghilangkan kebiasaan buruk rajanya itu.
Pada suatu hari raja dan menterinya pergi berjalan-jalan di halaman istana. Tiba-tiba mereka melihat seekor kura-kura tergeletak di lantai. Tempurungnya terbelah menjadi dua. "Sungguh ajaib!" kata Sang Raja dengan heran. "Bagaimana hal ini dapat terjadi?" Lalu Raja mulai dengan dugaan-dugaannya. Dia terusmenerus membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan kura-kura itu.
Sang Menteri hanya mengangguk-anggukkan kepala menunggu kesempatan berbicara. Kemudian dia merasa menemukan cara terbaik untuk menghilangkan kebiasaan buruk Sang Raja. Ketika Sang Raja menarik napas untuk berbicara lagi, Sang Menteri segera menukas dan berkata, "Paduka, saya tahu kejadian sebenarnya yang dialami kura-kura naas ini!" "Benarkah? Bila begitu, lekas katakan," kata Raja penuh rasa ingin tahu. Dengan penuh keseriusan Sang Raja mendengarkan cerita menterinya. Sang Menteri pun mulai bercerita. Kura-kura itu awalnya tinggal di sebuah danau di dekat pegunungan Himalaya.
Di sana terdapat juga dua ekor angsa yang selalu mencari makan di danau tersebut. Mereka pun akhirnya bersahabat. Pada suatu hari dua ekor angsa itu menemui kura-kura yang sedang berjemur di tepi danau. "Kura-kura, kami akan segera kembali ke tempat asal kami yang terletak di gua emas di kaki Gunung Tschittakura. Daerah tempat tinggal kami adalah daerah terindah di dunia. Tidakkah engkau ingin ikut kami ke sana?" tanya Sang Angsa. "Dengan senang hati aku akan turut denganmu," sahut kura-kura riang. "Tetapi, sayangnya aku tak dapat terbang seperti kalian," lanjutnya dengan wajah mendadak sedih. "Kami akan membantumu agar dapat turut bersama kami ke sana.
Tapi selama dalam perjalanan kamu jangan berbicara karena akan membahayakan dirimu," kata angsa. "Aku akan selalu mengingat laranganmu. Bawalah aku ke tempat kalian yang indah itu," janji kura-kura. Lalu kedua angsa tersebut meminta kura-kura agar menggigit sepotong bambu. Kemudian kedua angsa tersebut menggigit ujung-ujung bambu dan mereka pun terbang ke angkasa. Ketika kedua angsa itu sudah terbang tinggi, beberapa orang di Benares melihat pemandangan unik tersebut.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak sambil berteriak. "Coba, lihat! Sungguh lucu. Ada dua ekor angsa membawa kura-kura dengan sepotong bambu." Kura-kura yang suka sekali bicara merasa tersinggung ditertawakan. Dia pun lupa pada larangan kedua sahabatnya. Dengan penuh kemarahan dia berkata, "Apa anehnya? Apakah manusia itu sedemikian bodohnya sehingga merasa aneh melihat hal seperti ini?" Ketika kura-kura membuka mulutnya untuk berbicara, dua ekor angsa itu sedang terbang di istana.
Kura-kura pun terlepas dari bilah bambu yang digigitnya. Dia terjatuh tepat di sini dan tempurungnya terbelah dua. "Kalau saja kura-kura itu tidak suka berbicara berlebih-lebihan, tentu sekarang dia telah tiba di tempat sahabatnya," kata Sang Menteri mengakhiri ceritanya sambil memandang Sang Raja. Pada saat bersamaan Raja pun memandang menterinya. "Sebuah cerita yang menarik," sahut Sang Raja sambil tersenyum. Dia menyadari kemana arah pembicaraan menterinya. Sejak saat itu, Sang Raja mulai menghemat kata-katanya. Dia tidak lagi banyak bicara. Tentu saja Sang Menteri amat senang melihat kenyataan itu.
                                              Kerbau dan Kambing
Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat berteduh dan menginap saat malam tiba ataupun saat cuaca sedang memburuk. Saat itu hanya satu kambing jantan yang ada di dalam gua tersebut. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa. Kerbau itu hanya tinggal diam melihat tingkah laku sang Kambing. Sedang diluar sana, sang Singa berkeliaran di muka gua mencari mangsanya.
Lalu sang kerbau berkata kepada sang kambing, "Jangan berpikir bahwa saya akan menyerah dan diam saja melihat tingkah lakumu yang pengecut karena saya merasa takut kepadamu. Saat singa itu pergi, saya akan memberi kamu pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan."
Sangatlah jahat, mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain 
Kerbau dan Kambing

Jumat, 04 November 2011

Dalam sebuah kamar seorang gadis sedang melamun di balkon.
Membayangkan masa lalu, kesedihan yang dulu pernah dia tutupi .
namun kini tak sanggup dia membendungnya.Tetesan air mata mulai turun membasahi pipinya .

Entah mengapa scenario yang dulu pernah dibuatnya ter-replay ulang. Namun kini dia bagai penonton yang hanya dapat duduk dan menghayati kisah itu.Kisah hidupnya dengan kekasih yang dulu sempat dia banggakan dan ia tinggalkan .

Getaran handphone yang menandakan sms datang telah membuyarkan lamunannya .spontan jemari kecil nan halus pun menyentuh tombol untuk membuka pesan itu . Ternyata itu adalah sms dari sang mantan kekasih yang sejak tadi menghantui pikirannya, dengan cekatan dia membalas sms itu. Malam sepinya telah terisi degan senyum kebahagiaan karena sms-smsnya dengan mantan kekasihnya. Dan sms-sms itu telah menemaninya hingga dia terlelap.


                                                      --------************--------
"ada apa sih dengan gua ?
gua ga punya pendirian bgt sih .
Disaat gua udah putus kenapa rasa sayang ini balik lagi kaya dulu ???
malah sekarang gua mengharapkan sms dari dia . Kira- kira dia masih sayang ga sih sama gua ? gua KANGEN dia !!!! Pengen nonton bareng , bercanda-canda bareng dia, and marah marahin dia .
Gua ngerasa bersalah udah minta putus sama dia sebab setelah gua dalami tenteng masalah hubungan gua dengan dia waktu itu. Sebenernya dia ga salah !!!!! wajar aja kali kalo cowo suka main game  . gua nya aja yang terlalu egoiiis !!!! "

Gerutunya dengan nada penuh penyesalan . !!!!!!

Perasaannya kini benar benar kacau . Dia sedang berada dalam keadaam terpuruk. Adakah yang mau menariknya dalam keterpurukkannya ?adakah yang masih bisa membuatnya tersennyum dan tertawa seperti sedia kala.Ataukah pertanyaan yang cocok untuknya .
sanggupkah dia bangkit dari keterpurukkannya ?
masih ingat kah dia dengan cara tersenyum dan tertawa seperti dulu ?

                                              --------**********---------
to be continue...........